Senin, 14 Mei 2012

PERKEMBANGAN SEKTOR PERTANIAN


Kata Pengantar

Puji syukur Kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah Sistem Ekonomi Indonesia. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.


Tangerang, 26 April 2012


Landasan Teori

Setiap sistem ekonomi dipengaruhi oleh banyak hal, termasuk kekuatan-kekuatan seperti :

a. Sumber-sumber sejarah, budaya, cita-cita bangsa, keinginan-keinginan dan sikap dari masyarakatnya
b. Sumber daya alam yang melingkupinya, termasuk posisi demografis
c. Filsafat yang dimiliki dan melekat pada kehidupan masyarakatnya
d. Teori-teori yang dilakukan oleh masyarakat pada jaman dahulu hingga sekarang, mengenai cita-cita serta tujuan-tujuan atau sarasan-sasaran yang diinginkan
e. Sistem coba-coba (trial and error) yang dilakukan masyarakat atau penduduk pada jaman
itu dalam rangka mencari sumber-sumber produksi atau alat-alat ekonomi

Sistem Ekonomi terdiri elemen-elemen, seperti :
a. Lembaga-lembaga ekonomi
b. Sumber daya ekonomi
c. Faktor-faktor produksi
d. Iklim atau lingkungan ekonomi
e. Organisasi dan manajemen

Banyak faktor yang mempengaruhi sistem ekonomi suatu bangsa, diantaranya adalah :
a. Falsafah dan ideologi suatu masyarakat
b. Akumulasi ilmu pengetahuan yang dimiliki
c. Nilai-nilai moral dan adat kebiasaan
d. Karakteristik demografi
e. Nilai estetik, norma-norma serta kebudayaan
f. Sistem hukum nasional
g. Sistem politik
h. Sub-sub sistem sosial termasuk pengalaman sejarah masa lalu serta eksperimen dalam mewujudkan tujuan ekonomi
.
Perbedaan antar sistem ekonomi satu dengan sistem ekonomi yang lain, dapat dilihat dari beberapa ciri berikut :
a. Kebebasan konsumen dalam memilih dan menentukan barang dan jasa yang dibutuhkan
b. Kebebasan masyarakat dalam menentukan lapangan pekerjaan
c. Pengaturan pemilihan alat-alat produksi
d. Pemilihan usaha
e. Pengaturan atas keuntungan usaha yang diperoleh
f. Pembentukan harga barang konsumsi dan produksi
g. Penentuan pertumbuhan ekonomi
h. Pengendalian stabilitas ekonomi
i. Pelaksanaan kesejahteraan warga masyarakatnya.

Secara umum dalam sistem ekonomi ditekankan pada berbagai macam sistem ekonomi yang ada, seperti :
a. Perekonomian yang 100% bebas
b. Perekonomian Terpimpin

Realitanya sistem ekonomi yang ada :
a. Perekonomian Bebas yang kurang dari 100%
b. Perekonomian Terpimpin yang juga kurang dari 100%
Atau dapat dikatakan bahwa sistem ekonomi berada pada garis kontinum antara perekonomian terpimpin sampai dengan perekonomian bebas.

Theodore Morgan yang mengungkapkan macam-macam isme (ism) untuk menunjukkan suatu system, membagi system ekonomi ke dalam :
a. Perekonomian campuran (Mixed Economy)
b. Fasisme (facism)
c. Komunisme (Communism), seperti Soviet Rusia
d. Sosialisme Inggris (British Socialism)
e. Negara-negara yang mengikuti jalan tengah (The Middle Way), misalnya Swedia
(cooperative societies)

J. Ulmer membagi system ekonomi ke dalam :
a. Capitalism
b. Socialism, dan
c. Comunism.

Namun pada akhirnya, teori-teori sistem ekonomi yang dikemukakan oleh para ahli, yang dapat dirangkum dan yang dikenal secara umum, yaitu :
a. Sistem Ekonomi Liberal / Kapitalis
b. Sistem Ekonomi Sosialis
c. Sistem Ekonomi Campuran




PERKEMBANGAN SEKTOR PERTANIAN
DENGAN 5 TOPIK PEMBAHASAN


1.  Peranan Sektor Pertanian
Menurut Kuznets, Sektor pertanian di LDC’s mengkontribusikan thd pertumbuhan dan pembangunan ekonomi nasional dalam 4 bentuk:
 Penyediaan makanan utk pddk, penyediaan BB untuk industri manufakturèa.Kontribusi Produk
spt industri: tekstil, barang dari kulit, makanan & minuman
 Pembentukan pasar domestik utk barang industrièb.Kontribusi Pasar & konsumsi
Penurunan peranan pertanian di pembangunan ekonomi, makaèc.Kontribusi Faktor Produksi
terjadi transfer surplus modal & TK dari sector pertanian ke Sektor lain
 Pertanian sbg sumber penting bagi surplus neraca perdagangan (NPI) melalui ekpspor produk pertanian dan produk pertanian yang menggantikan produk impor.èd.Kontribusi Devisa
Kontribusi Produk.
Dalam system ekonomi terbuka, besar kontribusi produk sector pertanian bisa lewat pasar dan lewat produksi dg sector non pertanian.
- Dari sisi pasar, Indonesia menunjukkan pasar domestic didominasi oleh produk pertanian dari LN seperti buah, beras & sayuran hingga daging.
- Dari sisi keterkaitan produksi, Industri kelapa sawit & rotan mengalami kesulitan bahan baku di dalam negeri, karena BB dijual ke LN dengan harga yg lebih mahal.

Kontribusi Pasar:

Negara agraris merup sumber bagi pertumbuhan pasar domestic untuk produk non pertanian spt:

pengeluaran petani untuk produk industri (pupuk, pestisida, dll) & produk konsumsi (pakaian,mebel, dll)
Keberhasilan kontribusi pasar dari sector pertanian ke sector non pertanian tergantung:

- Membuat pasar sector non pertanian tidak hanya disi dengan produk domestic, tapi juga impor sbg pesaing, shg konsumsi yg tinggi dari petani tdk menjamin pertumbuhan yg tinggi sector non pertanian.èPengaruh keterbukaan ekonomi

- Semakin moderen, maka semakin tinggi demand produk industri non pertanianèJenis teknologi sector pertanian
Kontribusi Faktor Produksi.

 Tenaga kerja dan ModalèF.P yang dapat dialihkan dari sector pertanian ke sektor lain tanpa mengurangi volume produksi pertanian

Di Indonesia hubungan investasi pertanian & non pertanian harus ditingkatkan agar
ketergantungan Indonesia pada pinjaman LN menurun.

Kondisi yang harus dipenuhi untuk merealisasi hal tsb:
- Harus ada surplus produk pertanian agar dapat dijual ke luar sectornya. Market surplus ini harus tetap dijaga &  Teknologi, infrastrukturèhal ini juga tergantung kepada factor penawaran  &  nilai tukar produk pertanianèSDM dan factor permintaan  & non pertanian baik di pasar domestic & LN

-  Pengeluaran konsumsi oleh petanièPetani harus net savers <  Tabungan petani§produksi  > investasi sektor pertanian

Kontribusi Devisa.
Kontribusinya melalui :
-  ekspor produk pertanianèSecara langsung & mengurangi impor.
-  peningkatan eksporèSecara tidak langsung & pengurangan impor produk
berbasis pertanian spt tekstil, makanan & minuman, dll

Kontradiksi kontribusi produk &  peningkatan ekspor produk pertanianèkontribusi devias
menyebabkan suplai dalam negari kurang dan disuplai dari produk impor. Peningkatan ekspor
produk pertanian berakibat negative terhadap pasokan pasar dalam negeri.
 Untuk menghindari trade off ini 2 hal yg harus dilakukan:
- Peningkatan kapasitas produksi.
- Peningkatan daya saing produk produk pertanian

2.  Sektor Pertanian di Indonesia

 PDB sektor pertanian (peternakan, kehutananèSelama periode 1995-1997 & perikanan) menurun & sektor lain spt menufaktur meningkat.

- Sebelum krisis moneter, laju pertumbuhan output sektor pertanian < ouput sektor non pertanian  1999 semua sektor turun kecuali listrik, air dan gas. Rendahnya pertumbuhan output pertanian disebabkan:   kemarau jangka panjang berakibat volume dan daya saing turun èIklim  lahan garapan petani semakin kecil èLahan  rendah èKualitas SDM rendah Sistem perdagangan dunia pasca putaran Uruguay (WTO/GATT) ditandatangani oleh 125 negara anggota GATT telah menimbulkan sikap optimismeèPenggunaan Teknologi & pesimisme Negara LDC’s:   Persetujuan perdagangan multilateral WTO menjanjikan berlangsungnya perdagangan bebas didunia terbebas dari hambatan tariffèOptimis &  Semua negara mempunyai kekuatan ekonomi yg berbeda. DC’s mempunyai kekuatanè Pesimis non tariff  > LDC’s
Perjanjain tsb merugikan bagi LDC’s, karena produksi dan perdagangan komoditi pertanian, industri & jasa di LDC’s masih menjadi masalah besar & belum efisien sbg akibat dari rendahnya teknologi & SDM, shg produk dri DC’s akan membanjiri LDC’s.








Butir penting dalam perjanjian untuk pertanian:

 -Negara dg pasar pertanian tertutup harus mengimpor minimal 3 % dari kebutuhan konsumsi domestik dan naik secara bertahap menjadi 5% dlm jk waktu 6 tahun berikutnya
 -Trade Distorting Support untuk petani harus dikurangi sebanyak 20% untuk DC’s dan 13,3 % untuk LDC’s selama 6 tahun
 -Nilai subsidi ekspor langsung produk pertanian harus diturunkan sebesar 36% selama 6 tahun & volumenya dikurangi 12%.
 -Reformasi bidang pertanian dlm perjanjian ini tdk berlaku utk negara miskin
Temuan hasil studi dampak perjanjian GATT:
-  Eropa Barat US $ 164 Milyar, USA US$ 122 Milyar, LDC’sè Perjanjian tsb berdampak + yakni peningkatan pendapatan per tahun èSkertariat GATT (Sazanami, 1995) & Eropa Timur US $ 116 Milyar. Pengurangan subsidi ekspor sebesar 36 % dan penurunan subsidi sector pertanian akan meningkatkan pendapatan sector pertanian Negara Eropa US $ 15 milyar & LDC’s US $ 14 Milyar
-  Sampai th 2002, sesudah terjadi penurunan tariffèGoldin, dkk (1993) & subsidi 30% manfaat ekonomi rata-rata pertahun oleh anggota GATT sebesar US $ 230 Milyar (US $ 141,8 Milyar / 67%0 dinikmati oleh DC’s dan Indonesia rugi US $ 1,9 Milyar pertahaun
-  Sektor pertanian Indonesia rugi besar dlm bentuk penurunan produksi komoditi pertanian sebesar 332,83% dengan penurunan beras sebesar 29,70% dibandingkan dg Negara ASIANèSatriawan (1997)
-  Global Trade Analysis Project mengenai 3 skenario perdagangan bebas yakni Putaran Uruguay, AFTAèFeridhanusetyawan, dkk (2000) & APEC. Ide dasarnya: apa yang terjadi jika 3 skenario dipenuhi (kesepakatan ditaati) dan apa yang terjadi jika produk pertanian diikutsertakan? Perubahan yang diterapkan dalam model sesuai kesepakatan putaran Uruguay adalah:


a. Pengurangan pajak domestic & subsidi sector pertanian sebesar 20% di
DC’s dan 13 % di LDC’s

b. Penurunan pajak/subsidi ekspor sector pertanian 36% di DC’s & 24% di
LDC’s

c. Pengurangan border tariff untuk komoditi pertanian & non pertanian
Liberalisasi perdagangan berdampak negative bagi Indonesia terhadap produksi padi & non gandum. Untuk AFTA & APEC, liberalisasi perdagangan pertanian menguntungkan Indonesia dg meningkatnya produksi jenis gandum lainnya (terigu, jagung & Indonesia menjadi produsen utama pertanian di ASEANdan output pèkedelai). AFTAertanian naik lebih dari 31%. Ekspor pertanian naik 40%.












3. Nilai Tukar Petani (NTP)

nilai tukar suatu barang dengan barang lainnya. Jika harga produk A Rp 10 dan produk B Rp 20, maka nilai tukar produk A thd B=(PA/PB)x100% =1/2. Hal ini berarti 1 produk A ditukar dengan ½ produk B. Dengan menukar ½ unit B dapat 1 unit A. Biaya opportunitasnya adalah mengrobankan 1 unit A utk membuat ½ unit Nilai tukar
Dasar Tukar (DT):
-  pertukaran 2 barang yang berbeda di dalam negeri dg mata uang nasionalèDT dalam negeri
-  pertukaran 2 barang yang berbeda di dalam negeri dg mata uang internasionalèDT internasional / Terms Of Trade
 Selisih harga output pertanian dg harga inputnya (rasio indeks harga yang diterima petani dg indeks harga yang dibayar).èNilai Tukar Petani
 semakin baik.èSemakin tinggi NTP
NTP setiap wilayah berbeda dan ini tergantung:
- Inflasi setiap wilayah
- Sistem distribusi input pertanian
- Perbedaan ekuilibrium pasar komoditi pertanian setiap wilayah (D=S)
D> harga naikèS & D<sè>

Pekembangan NTP tsb menunjukkan pertani di JABAR & JATENG rugi dan di Yogja & JATIM untung. Hal ini dsebabkan oleh byk factor termasuk system distribusi pupuk di Yogya & JATIM lebih baik dari JABAR & JATENG.




4. Investasi di Sektor Pertanian

Investasi di sector pertanian tergantung :
- Laju pertumbuhan output
- Tingkat daya saing global komoditi pertanian
Investasi:
-  Membeli mesinèLangsung
-  PenelitianèTdk Langsung & Pengembangan
Hasil penelitian:
-  laju pertumbuhan sektor ini rendah, karena PMDNèSupranto (1998) & PMA serta kerdit yg mengalir kecil. Hal ini karena resiko lebih tinggi (gagal panen) dan nilai tambah lebih kecil di sektor pertanian.
Tabel 5.17 Investasi di sektor pertanian & industri manufaktur (Rp milyar) 1993-96
Sektor 1993 1994 1995 1996
Pertanian 2.735 4.545 7.128 15.284
Manufaktur 24.032 31.922 43.342 59.218
-  kredit perbankan lebih byk megalir ke sektor non pertanianèSimatupang (1995) & jasa dibanding ke sektor pertanian.
Tabel 5.18 Kredit Perbankan di sektor pertanian & industri manufaktur (Rp milyar) 1993-96
Sektor 1993 1994 1995 1996
Pertanian 7.846 8.956 9.841 11.010
Manufaktur 11.346 13.004 15.324 15.102
Penurunan ini disebabkan ROI sector pertanian +/- 15 %,shg tdk menarik.



5. Keterkaitan Pertanian dengang Industri Manufaktur


kesalahan industrialisasi yg tidak berbasis pertanian.
 Hal ini terlihat bahwa laju pertumbuhan sector pertanian (+) walaupu kecil, sedangkan industri manufaktur (-). Jepang, TaiwanèSalah satu penyebab krisis ekonomi & Eropa dlm memajukan industri manufaktur diawali dg revolusi sector pertanian.

Alasan sector pertanian harus kuat dlm proses industrialisasi:
- kondisi sospol stabilè tdk ada laparè pangan terjaminèSektor pertanian kuat
-  permintaan oleh petani thd produk industri manufaktur naik berarti industri manufaktur berkembangè pendapatan riil perkapita naikè Sektor pertanian kuatèSudut Permintaan & output industri menjadi input sektor pertanian
-  permintaan produk pertanian sbg bahan baku oleh industri manufaktur.èSudut Penawaran
- Kelebihan output siktor pertanian digunakan sbg sb investasi sektor industri manufaktur spt industri kecil dipedesaan.






Kesimpulan
Kenyataan di Indonesia adalah salah satu negara yang keterkaitan dengan produksi sektor pertanian dalam industri manufaktur dan kedua sektor tersebut sangat bergantung kepada barang impor. Karna Sistem ekonomi yang di anut oleh setiap negara atau bangsa berbeda-beda sesuai dengan ideologi politik yang di anutnya.Walaupun Berbeda-beda pada Hakekatnya persoalan yang di hadapi oleh setiap sistem ekonomi tersebut adalah sama yakni untuk mencukupi kebutuhan ekonomi masyarakat




Daftar Pustaka
1)  ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
2)  INTERNET (WIKIPEDIA.ORG,GOOGLE.COM)
3)  BLOG/WORDPRESS


1 komentar: